Perjalanan kami kali ini tidak
biasa. Selain mengangkut new comer di Ikbal’s family, si bungsu
baby Maryam (4,5 month), perjalanan ini
jaraknya tergolong jauh bagi anak-anak;
Fathan (10 thn) dan Hanif (6 thn), Menempuh jarak 770 km dari Bandung menuju ke
Jatim Park yang terletak di daerah Batu, Malang melalui jalan darat. Hmmm…
sungguh sesuatu banget… Benar-benar perjalanan yang menantang.
Jujur, awalnya saya sempat ragu
karena baby Maryam masih berusia 4,5 bulan. Meski ini bukan kali pertama
perjalanan saya membawa bayi. Sekitar
sembilan tahun lalu pun saya pernah membawa Fathan saat bayi (9 month)
menyebrangi Samudra Hindia menuju Saudi Arabia (baca kisahnya di Panduan Perjalanan Haji untuk Perempuan).
Sempat merasa khawatir juga, takut Maryam tidak nyaman dan rewel dalam perjalanan yang
diperkirakan akan memakan waktu lebih dari 24 jam ini. 24 jam dalam perjalanan
tentu bukan waktu yang sebentar. Untuk orang dewasa saja sudah pasti melelahkan,
apalagi untuk anak-anak. Harus pintar-pintar mengkondisikan suasana dalam mobil supaya tidak membosankan
bagi mereka. Apalagi dengan bawaan yang
seabreg-abreg berisi perlengkapan untuk 2 krucil, 1 bayi dan dua orang
dewasa - -
Tapi apa boleh buat…. The show
must go on. Terus terang, kalau boleh mengaku dosa, memang si Emak alias
bunda alias saya inilah sutradara dan provokator travelling ke Jatim Park
(tutup muka). Beberapa kali membaca reportase perjalanan orang lain ke Jatim
Park sukses membuat saya kepingin berat dan menjadikan Jatim Park sebagai “tempat yang kudu wajib dikunjungi tahun ini”. Berhubung waktu
yang pas baru ketemu bulan April kemarin dan proposal langsung diacc oleh si
Ayah tanpa syarat jadilah… Bismillah….
Meski ragu dan sempat khawatir, salah
satu pertimbangan saya tetap membawa baby Maryam adalah karena ia masih full ASI. Jadi insya
Allah tidak terlalu ribet memikirkan makannya dan membawa printilan atau
perlengkapan makanannya. Yang wajib dan kudu dibawa adalah stroller karena
sejauh informasi yang saya ketahui,
perjalanan ke Jatim Park lumayan banyak jalan-jalannya. Lumayan gempor
sepertinya kalau harus menggendong baby Maryam. Oya stroller baby yang kami
bawa adalah stroller baby yang juga digunakan Fathan ketika menyusuri
jalan-jalan Madinah sepuluh tahun yang lalu. Benar-benar stroller yang sarat
kenangan.
Bagaimana hasil dari perjalanan itu? Wow... amazing... Alhamdulillah.
Hasilnya...Jatim Park merupakan salah satu tempat yang saya rekomendasikan untuk dikunjungi...
Berikut beberapa tips travelling
with baby :
-
Cari informasi yang lengkap tentang destinasi.
Apakah objek-objek wisata banyak ditempuh dengan berjalan kaki atau tidak.
Kalau iya, pastikan kelengkapan untuk membawa anak sudah kita siapkan seperti gendongan bayi
atau stroller. Selain itu pastikan juga
bahwa tempat wisata yang dituju merupakan tempat wisata yang ramah dan
support terhadap keperluan ibu dan anak misalnya banyak tersedia toilet, ada tempat
untuk menyusui, dll
-
Pertimbangkan kondisi dan usia bayi saat akan
diajak travelling. Pertimbangkan masalah
kesehatan dan daya tahan anak (imunitas) selama perjalanan dan di tempat
wisata, masalah perlengkapan seperti baju, pampers, kaos kaki, topi serta ketersediaan
makan dan perlengkapannya ( kalau sudah makan).
-
Kalau memungkinkan mencari tempat menginap yang tidak jauh dari tempat wisata.
Jadi pada saat bayi merasa lelah kita mudah menepi untuk beristirahat sejenak.
-
Sesuaikan ritme perjalanan dengan kondisi bayi.
Jangan memforsir keinginan untuk mengunjungi semua tempat wisata namun tetap
perhatikan dan utamakan kondisi dan
kenyamanan bayi. Yang pasti kondisi bayi tetap berbeda dengan kondisi orang
dewasa, jadi jangan coba-coba memaksakan yaa…
(bersambung)